“All our dreams can come true, if we have the
courage to pursue them”
(Semua mimpi-mimpi kita
bisa menjadi kenyataan, jika kita memiliki kegigihan untuk mengejarnya.)
~Walt Disney
“Every great dream begins
with a dreamer. Always remember, you have within you the strength, the
patience, and the passion to reach for the stars to change the world.”
(Setiap mimpi hebat
dimulai dengan seorang pemimpi. Ingatlah selalu, kamu memiliki kekuatan pada
dirimu, kesabaran, dan semangat untuk meraih bintang untuk merubah dunia.”) ~Harriet Tubman
Itulah salah
satu kutipan yang membuat kita mecoba bermimpi untuk mewujudkan mimpi kita.
Seakan tersugesti dan meyakini bahwa apa yang dikatakannya adalah ‘BENAR’.
Banyak orang
yang telah meraih cita-citanya yang mengatakan “saya memulainya dengan bermimpi”.
Mimpi tak semudah itu, itu alasannya mengapa saya pernah mengalami tak berani
bermimpi.
Ketika
mereka mencemooh saya karena mimpi-mimpi saya, saya hampir menyerah.
Ketika
kondisi fisik saya, saya merasa putus asa dan berfikir memutus mimpi saya.
Ketika saya
memiliki masalah finansial , saya merasa tak mampu melanjutkan mimpi.
Ketika saya melihat ada seseorang yang memiliki
sebuah mimpi besar tapi ia gagal, dan mimpinya hanya seperti angin lalu yang
membawa mimpi buruk.
Apakah mimpi
ampuh untuk saya jadikan sebagai modal kesuksesan?
Beberapa
tahun kemudian setelah saya tumbuh bertambah tua.......
YA !
Sekali lagi
saya katakan YA UNTUK MIMPI! Tak dipungkiri saya telah merasakannya sendiri.
Saya memang sempat meragukan mimpi , tetapi saya tidak pernah meninggalkannya.
Kata-kata mereka sang pencetus bahwa mimpi itu membawa kebahagiaan adalah
benar.
Lalu
bagaimana dengan perkataan orang yang mencemooh saya?
MEREKA
BOHONG! Hidup sama seperti film ada tokoh Protagonis dan Antagonis . Nah, yang
mengatakan demikian adalah tokoh Antagonis yang tidak rela kamu meraih puncak
makanya mereka menertawakan kamu ketika kamu meceritakan mimpimu pada mereka.
Mereka memang sengaja menjatuhkan kamu agar kamu menyerah dan tidaak dapat
meraih mimpi lalu disitulah yang merek inginkan mereka dapat menginjak lalu
menertawakan kamu dengan puas.
Lalu
bagaimana dengan orang yang saya pernah lihat dengan terpuruknya ia akan karena
mimpi-mimpinya?
Setelah saya
selidiki lebih jauh orang yang gagal dalam mimpinya adalah orang yang bermimpi
dengan mata tertutup bukan dengan mata terbuka. Lalu saya menemukan kalimat
ini:
“All men dream: but not equally.
Those who dream by night in the dusty recesses of their minds wake up in the
day to find it was vanity, but the dreamers of the day are dangerous men, for
they may act their dreams with open eyes, to make it possible.”
(Semua orang bermimpi: tapi tidak sama. Mereka
yang bermimpi di malam hari dalam relung berdebu pikiran mereka terbangun di
pagi hari dan menyadari bahwa mimpi tersebut adalah kesia-siaan, akan tetapi
para pemimpi di siang hari adalah orang-orang yang berbahaya, kerena mereka
melakukan mimpi-mimpi mereka dengan mata terbuka, untuk membuatnya jadi
kenyataan.) ~T.E.
Lawrence, Seven
Pillars of Wisdom: A Triumph
Ya memang benar adanya.Jangan pernah menyerah pada
keadaan, keadaan memang sering membuat kita hampir putus asa tapi keadaan TIDAK
PERNAH menjadi alasan untuk mengapa kita harus putus asa. KEADAAN BISA DIRUBAH!
Berpeganglah pada itu. Jadi, apapun masalahmu dan bagimana keadaanmu tetaplah
membuat mimpi.Hanya orang BODOH yang mengatakan “ Jangan mimpi terlalu tinggi
nanti jatuhnya sakit. Tidak sadarkah dengan kondisi seperti ini?” Yah itulah
orang yang pasti hidupnya hanya kelas datar menegah bawah yang tidak berani
mengambil resiko untuk memuncak. Padahal resiko adalah sebuah rejeki seperti
apa yang dikatakan salah satu motivator favorit saya Ippho Santosa yaitu REJEKI
BERASAL DARI KATA RISK(resiko). Makanya beranilah bermimpi. Tuhan memberi kita
pikiran dan hati nurani untuk berani membuat sebuah mimpi dimana mimpi tersebut
harus sinkron dengan hati nurani, dimana mimpi itu dibangun, dihias dan
diwujudkan adalah untuk kepentingan makhluk tuhan yang lain bukan dengan
keegoisan diri.
(Original: Tiara Alvionita Suwarno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar