Selasa, 16 Juli 2013
The Dreams are made by Dream
Asa begitu tinggi seperti inginnya menggapai bintang
Seperti si jago merah membakar dimana-mana termasuk di palung hati
Encore selalu bersorak-sorak untuk mendorong
Disana-sini lampu semangat tersorot
Dan manusia itu seakan tak pernah lelah
Demi yang ia bayangkan
Demi yang ia dambakan
Ditengah menjadi terang dan semua mata tertuju padanya
Khayalan.......
Tak banyak orang yang berseru untuknya
Tersendiri di pojok kota menanti ada yang mengulurkan tangan
Menjadi apa yang di pikirkan tak semudah bersorak mencemooh orang
Andai dunia ini miliknya
Andai kisah kasih menjadikannya pemeran utama
Andai dentingan kedamaian ditujukan olehnya
Lagi-lagi dianggap mati karena belum berbunga
Dia hanya berharap tuhan dan orang yang dekat dengannya
Dia berharap semoga mereka tidak lah membohonginya
Berharap mereka yang akan membantunya
Bukan khianat, dusta , dan cemoohan
Tetapi lagi-lagi soal materi...
Apakah bisa semuanya berjalan lancar tanpa adanya jembatan yang menghubungi?
Dia dan Mereka tak punya jembatan itu
Lagi-lagi Tuhan kami harapkan, sesungguhnya ia tak pernah berkhianat. Seperti yang sudah ia serukan.
SAATNYA BERMIMPI DENGAN MATA TERBUKA !
BUKAN MIMPI DI SIANG HARI!
Tuhan memang bisa diharapkan.. tetapi... hanya untuk mereka yang juga bisa mengandalkan dirinya sendiri dengan maksimal
Menggapai asa
Membuahkan hasil dari semangat
Meninggikan encore nyata
Berdiri kokoh dibawah sorot lampu kemegahan
Demi yang dibanggakan
Demi yang dibayangkan
Demi seruan
Yang terpenting demi khayalan....
The Dreams are made by dream.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar