Rabu, 09 Juli 2014
Dear,Allah .. thank you for giving me Palestine
Sungguh tragis melihat kisah kehidupan para manusia di Palestina. Seperti para masyarakat disana berusaha keras mengikuti alur sebuah benang yang seperti tak ada ujungnya. Ratapan seorang kepala keluarga yang berjuang melindungi keluarganya agar tetap utuh ,sungguh perjuangan mulia yang sangat berat. Ayah, selalu berjuang demi Ibu,aku,dan adikku serta tentu saja negeri kita ini, Palestina. Semenjak kami kehilangan rumah , tiba-tiba saja ayah pergi. Aku bertanya pada ibuku kemana ia pergi, kata ibu ayah pergi pasti akan kembali dia hanya sedang menghajar para tentara Israel itu agar teman-temanku tidak ada yang mati lagi ditembak oleh mereka. Ya, pada akhirnya aku tahu bahwa ayahku bergabung dengan hamas. Ia berjuang demi Palestina agar kami semua aman. Namun,satu yang aku takutkan ketika ayah sedang berperang diluar sana ayah akan mati.
Juga perjuangan seorang ibu yang akan menjaga dan mendidik anak-anaknya sebaik mungkin agar tidak disakiti. Belum lagi perjuangan anak-anak Palestina yang harus sembunyi-sembunyi untuk bermain, tidak bebas berlari kesana kemari juga perjuangan melawan kebodohan yang ditanamkan musuh. Kami di Palestina berjuang dari kelaparan,penyiksaan fisik,penyakit dan lain-lain.Seperti itulah hari-hari yang harus dilewati kami, tiada hari tanpa berjuang.
Sempat terpikir olehku mengapa aku dilahirkan sebagai gadis Palestina. Mengapa aku tidak seperti gadis-gadis di negara lain yang sedang menikmati masa remajanya. Pergi jalan-jalan dengan teman-teman,pergi nonton bioskop, atau setidaknya aku bisa hanya sekedar nonton tv dengan perasaan aman tanpa gangguan di ruang keluarga bersama ayah,ibu ,dan adik. Aku sempat marah kepada tuhan ku Allah ta’ala, mengapa ia ijinkan tentara Israel itu menyerang keluarga kami. Aku sungguh merasa Allah tidak adil, mengapa harus aku dibiarkan tinggal di negeri ini? Negeri yang seperti neraka ,dimana warganya sama sekali tampak tak bahagia. Air mata dimana-mana, ribuan mayat tergeletak sembarangan di jalan-jalan seperti sampah,dan kengerian lainnya yang kupikir warga dari negara lain tidak akan betah tinggal setengah hari saja di Palestina. Apalagi para gadis remaja Amerika Serikat yang merupakan teman baik Israel,mereka terbiasa dengan dunia penuh kesenangan,bisa dansa dengan musik keras,pesta kembang api,liburan musim panas,hidup dengan beba ,pasti mereka semua akan teriak ngeri,nangis ingin pulang,manja ,merengek ,mengeluh karena tidak suka keadaan idi Palestina yang penuh kengerian di setiap sudutnya, juga gadis remaja Israel pun kupikir juga akan begitu. Lantas mengapa mereka membiarkan kami merasakan hal ini?
Aku ingin sekali jadi warga Amerika, mereka kaya, bebas,dan tentu saja american dream yang seperti surga ,aku pikir aku akan bahagia jika ditakdirkan menjadi seorang Amerika.
Dari kecil aku sangat benci dengan tempat tinggal ku ini. Aku ingat betul saat kami sedang bermain, aku dan teman-teman sebayaku sedang bermain di trotoar jalan raya. Tiba-tiba saja para tentara Israel datang mendekati kami, tanpa alasan yang aku sendiri tidak tahu apa sampai sekarang mereka menculik 2 temanku kemudian aku tidak pernah melihatnya lagi sampai detik ini, padahal kasihan sekali mereka berdua adalah kakak beradik yang yatim piatu.Padahal mereka sangat cerdas, orang tuanya juga dulu seorang cendekiawan sungguh malang. Dan saat itu termenung mengapa tempat tinggal kami bahkan tempat bermain kamipun tidak luput dari serangan beringas mereka. Kami hanya anak kecil. Apa yang mereka harapkan dari kami?
Aku bertanya kepada ibu, bagaimana aku harus bertahan dalam kondisi seperti ini? Ibuku menjawab, nak kuatkan imanmu, ingatlah tuhan mu, percayalah akan agamamu dan patuhi. Sesungguhnya kita ini sedang berjuang di jalan Allah. Kita menjadi wakil bagi umat muslim seluruh dunia untuk menjaga agama kita agar tidak dikuasai mereka. Ikutlah berjuang nak,teruslah belajar dari apa yang kamu lihat, Allah menciptakan alam ini dengan segala isinya penuh dengan ilmu pengetahuan, maka pelajarilah dengan baik, bacalah al-quran maka kelak kamu akan mengetahui mengapa kita semua harus berjuang disini. Ilmu yang kamu dapat dari Allah akan membuat kamu menjadi muslim yang kuat dan cerdas, dengan itu kamu membantu kami semua berjuang nak, ayah kamu bisa kamu bantu dalam jihadnya.
Berikut dua ayat yang menjelaskan tentang para Zionis
“dan kami telah tetapkan bagi Israil dalam al-kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (Q.S. Al-Isra:4)
“dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua,(kami datangkan orang-orang Islam dibawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam Masjid (Al-Aqsa),sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama ,dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai.” (Q.S Al-Isra:7)
Berikut ayat-ayat dari Surah Al-Ma’idah ayat 21-26 tentang Palestina:
21. “ Wahai kaumku masuklah ke tanah suci(Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu ,dan janganlah kamu berbalik kebelakang (karena takut kepada musuh).nanti kamu akan menjadi orang yang merugi.”
22. “Mereka berkata,”wahai Musa! Sesungguhnya didalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam ,kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya.Jika mereka keluar dari sana niscaya kami akan masuk.””
23. “Berkatalah dua orang laki-laki diantara mereka yang bertakwa ,yang telah diberi nikmat oleh Allah ,”serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah,Jika kamu orang-orang yang beriman.””
24. Mereka berkata,”wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih didalamnya,karena itulah pergilah engkau bersaa tuhan mu dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) disini saja.””
25.”Dia (Musa) berkata,”Ya Tuhanku,aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang fasik itu.””
26. “Allah berfirman,”(Jika demikian),maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun,(selama itu) mereka akan mengembara kebingungan dibumi. Maka janganlah engkau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.””
Hari demi hari aku belajar seperti apa yang disampaikan ibu. Akhirnya aku paham mengapa ibu menyuruhku hal-hal itu. Allah meberiku takdir terlahir sebagai anak Palestina bukan tanpa sebab atau sekedar acak. Ia membuat ku spesial, menjadi hamba Allah yang luar biasa. Menghargai agama dan berjuang karenanya. Mungkin remaja lain tidak mengerti bagaimana rasanya berjuang bagi agamanya,keluarga dan tanah kelahiran. Bagaimana kami dianggap spesial oleh zionis , kami di buru habis-habisan kemudian membunuh , anak kecil seperti 2 temanku seorang yatim piatu tergolong cerdas yang kelak akan menjadi orang cerdas palestina yang akan menyerang mereka akan dihabisi, tidak memberi pendidikan kepada kami,membuat kami miskin,dan lain-lain, itu karena mereka takut. Mereka lemah ,mereka membuat kami lebih lemah dari mereka.Menguasai lalu mengahancurkan kami sehabis mungkin itulah yang diinginkan. Ilmu yang diajarkan ibu, ilmu yang kami dapat dari sekitar bisa kami gunakan untuk berjuang membela tanah tercinta kami. Dan soal mimpi-mimpi ku untuk menjadi seperti Israel dan sekutunya sudah aku lupakan, bahkan aku sangat bersyukur tidak menjadi mereka. Surga mereka hanyalah semu dan sesaat seperti yang aku peajari di agamaku, inshaaAllah surgaku dan orang-orang Palestina lainnya untuk abadi dan kelak ujung benang yang kami cari dan kami perjuangkan menuju kedamaian abadi dan kami kekal didalamnya dengan penuh rasa ketentraman dan kebahagiaan karena kami percaya. Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Written by Tiara Alvionita Suwarno
Hamba Allah yang tak kunjung pintar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar