Rabu, 03 Februari 2016

Internship Experience: Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia// Pengalaman Magang: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Hai, it's  been a long time i didn't post anything on my blog. And I am coming back after hirbenated and bring one of great stories happened.

Saat saya menulis blog ini sayar baru saja selesai dengan kewajiban saya sebagai mahasiswa semester 5. Semester 5 merupakan semester yang cukup challenging karena tidak hanya saya harus lulus dalam metode penelitian tetapi saya juga harus melakukan Kuliah Kerja Lapangan (Internship). Awalnya saya berencana untuk internship di ASEAN Secretariat tetapi setelah saya mengajukan lamaran ternyata untuk program internship tidak tersedia sehingga saya harus memilih alternatif lain. Dan yang saya tuju adalah Kementerian Luar Negeri RI di jalan Pejambon no.6 Jakarta Pusat. Saya mengajukan lamaran melalui Sesditjen Kerja Sama ASEAN dengan persayaratan yaitu melampirkan surat pengantar dari kampus, Curriculum Vitae, dan transcript nilai dari semester 1-terakhir. Tidak lama setelah proses pelamaran sekitar 5 hari (proses ini tergantung bisa cepat atau lama) saya dihubungi untuk melakukan training awal selama 2 jam datang ke Kemlu untuk diberi bimbingan terlebih dahulu dan mengetahui aturan-aturan yang berlaku.3 hari setelahnya yaitu hari Senin saya dan rekan-rekan magang lainnya mulai untuk magang, waktu magang di Kemlu yaitu setiap Senin-Jumat pukul 08.00-16.30. Untuk penempatan peserta magang ditentukan oleh Sesditjen ke beberapa direktorat, saya ditempatkan di Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN.

Banyak hal-hal yang kami pelajari disana, saat magang saya melakukan perkerjaan administratif dan non administratif. Administratif yaitu kami membantu staff kemlu untuk mengirimkan undangan, membuat nota dinas, merekap peserta dalam event, mengkonfirmasi kehadiran peserta rapat, administrasi surat masuk dan keluar, dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam suatu pertemuan dan kemudian mengumpulkannya dalam satu folder.

Tugas non administratif yang didapat adalah saya melakukan penelitian yang berkaitan dengan direktorat tempat saya berkerja, kemudian penelitian tersebut saya jadikan sebagai bahan referensi saya dalam membuat laporan kegiatan magang yang ditugaskan oleh kampus. Tidak hanya memenuhi tugas kampus, penelitian tersebut juga dijadikan sebagai salah satu artikel majalah masyarakat ASEAN yang diterbitkan Kemlu.

Hal yang paling berkesan saat saya magang di Kemlu adalah saat saya diikutsertakan dalam dinas tugas ke Jogjakarta dalam rangka acara ASEAN Regional Forum on Preventive Diplomacy and Mediation Training dimana acara tersebut diselenggarakan oleh Kemlu dan Uni Eropa melalui European External Action Service. Dalam acara tersebut saya ditugaskan sebagai panitia, staff registrasi, persiapan dokumen, dan runner session. Kesempatan ini saya manfaatkan betul dengan secara professional menjalankan perintah yang diberikan oleh staff kemlu, menjaga kesopanan dan disiplin, juga sebagai ajang bagi saya memperluas social network dengan delegasi-delegasi yang hadir dari berbagai negara anggota peserta ARF.  Saya juga diberikan kesempatan selain menjadi panitia saya juga diberikan kesempatan menjadi peserta workshop, sehingga saya banyak menggali ilmu-ilmu yang belum pernah saya dapat sebelumnya.

Staff di Kemlu khususnya di Polkam ASEAN sangat ramah, bersahabat, dan mau berbagi. Mereka adalah orang-orang yang proffesional sehingga mendorong saya untuk menjadi proffesional sebagai staff magang. Ilmu yang diberikan juga sangat banyak dari ilmu seputar Polkam ASEAN dan ilmu-ilmu non akademis yang diajarkan, mereka juga tidak segan untuk memberikan banyak bahan ajaran yang berbentuk surat pernyataan, atau hasil keputusan pertemuan dll, sehingga saya bisa melihat permasalahan polkam ASEAN dari sudut yang lebih dekat dari perspektif pemerintah Indonesia.

Saran bagi yang juga ingin bergabung dengan Kemlu sebagai staff magang, memang seperti banyak wacana yang beredar bahwa magang di Kementerian gabut (tidak banyak pekerjaan seperti di INGO) benar, tetapi hal itu bisa diakali dengan selalu aktif berkerja meminta perkerjaan yang bisa dibantu namun apabila tidak ada perkerjaan yang bisa dibantu kalian bisa melakukan self-research sehingga kita akan merasa sibuk dengan perkerjaan riset kita, melaui bertanya, melihat dokumen kemlu (dengan izin). Hal ini juga mendekatkan hubungan kita secara personal dengan staf Kemlu melalui dialog dari yang sifat nya formal lama-lama menjadi lebih santai dan seperti teman, itulah pengalaman yang saya dapatkan.

That's all of the stories about my intership experience in Minister Foreign Affairs Indonesia. May I come back there as new level person and higher level occupation.

I am on my plan to be a volunteer this week then I promise to share a whole story of it and I believe everything will be amazing!

See you on TOP !

Regards,
Tiara Alvionita Suwarno.

Kamis, 07 Agustus 2014

sendiri

Sendiri kadang menyebalkan, rasanya buruk sekali saat kita sendiri di tengah keramaian disaat yang lainnya bersenda gurau dengan lawan bicarannya tetapi aku hanya dengan diriku sendiri tanpa siapapun .
Buruk? Tentu ,namun saat hatiku tidak seperti ini. Untuk sekarang ini rasanya bahagia dan tenang sekali ketika aku bisa termenung bersama diriku sendiri. Hanya semilir angin dan gesekan daun-daun yang sedang berinteraksi dengan matahari menemani aku menemukan kehangatan diri. Tanpa kawan tanpa seorang manusia pun dapat mengusik. Pada saat ini aku mampu memperbaiki diri,berinteraksi dengan semua organ tubuhku dan tuhan.Saat sendiri aku menghargai diriku yang telah berlaku semestinya diriku, saat sendiri aku menghukum atas diriku yang tidak bisa melakukan apa yang sudah direncanakan. Ketika sedang tidak mengevaluasi diri kesendirian ku membawaku pada fantasi sebuah mimpi tanpa batas oleh seorang manusia kecil ,merajut asa, membangun angan, yang aku tak tahu apakah fantasi itu kelak menjadi sebuah pengalaman yang kelak di bagikan oleh siapun yang antusias karenanya. Sendiri bukanlah hal buruk bagiku, aku senang dengan sebuah kesendirian dimana aku bisa menemukan siapa diriku ,apa yang terjadi dengan ku dan bagaimana seharusnya aku menghadapi diriku sendiri. Ketika orang menilai aku lemah ketika aku sendiri mereka salah justru disaat kesendirian itu aku tahu bagaimana untuk menjadi kuat. Lagipula, kesendirian tidaklah aku pilih sebagai cara utamaku menjalani hidup di lain kesendirian aku sangat mencintai kebersamaan, kebersamaan dengan orang-orang terdekatku yang aku cintai yang membuatku lebih kuat dan kebersamaan dengan orang yang aku sayangi merupakan bagian dari caraku merealisasikan fantasi ku yang indah yang aku bangun di kesendirian ku.

Rabu, 09 Juli 2014

Dear,Allah .. thank you for giving me Palestine


Sungguh tragis melihat kisah kehidupan para manusia di Palestina. Seperti para masyarakat disana berusaha keras mengikuti alur sebuah benang yang seperti tak ada ujungnya. Ratapan seorang kepala keluarga yang berjuang melindungi keluarganya agar tetap utuh ,sungguh perjuangan mulia yang sangat berat. Ayah, selalu berjuang demi Ibu,aku,dan adikku serta tentu saja negeri kita ini, Palestina. Semenjak kami kehilangan rumah , tiba-tiba saja ayah pergi. Aku bertanya pada ibuku kemana ia pergi, kata ibu ayah pergi pasti akan kembali dia hanya sedang menghajar para tentara Israel itu agar teman-temanku tidak ada yang mati lagi ditembak oleh mereka. Ya, pada akhirnya aku tahu bahwa ayahku bergabung dengan hamas. Ia berjuang demi Palestina agar kami semua aman. Namun,satu yang aku takutkan ketika ayah sedang berperang diluar sana ayah akan mati.
Juga perjuangan seorang ibu yang akan menjaga dan mendidik anak-anaknya sebaik mungkin agar tidak disakiti. Belum lagi perjuangan anak-anak Palestina yang harus sembunyi-sembunyi untuk bermain, tidak bebas berlari kesana kemari juga perjuangan melawan kebodohan yang ditanamkan musuh. Kami di Palestina berjuang dari kelaparan,penyiksaan fisik,penyakit dan lain-lain.Seperti itulah hari-hari yang harus dilewati kami, tiada hari tanpa berjuang.
Sempat terpikir olehku mengapa aku dilahirkan sebagai gadis Palestina. Mengapa aku tidak seperti gadis-gadis di negara lain yang sedang menikmati masa remajanya. Pergi jalan-jalan dengan teman-teman,pergi nonton bioskop, atau setidaknya aku bisa hanya sekedar nonton tv dengan perasaan aman tanpa gangguan di ruang keluarga bersama ayah,ibu ,dan adik. Aku sempat marah kepada tuhan ku Allah ta’ala, mengapa ia ijinkan tentara Israel itu menyerang keluarga kami. Aku sungguh merasa Allah tidak adil, mengapa harus aku dibiarkan tinggal di negeri ini? Negeri yang seperti neraka ,dimana warganya sama sekali tampak tak bahagia. Air mata dimana-mana, ribuan mayat tergeletak sembarangan di jalan-jalan seperti sampah,dan kengerian lainnya yang kupikir warga dari negara lain tidak akan betah tinggal setengah hari saja di Palestina. Apalagi para gadis remaja Amerika Serikat yang merupakan teman baik Israel,mereka terbiasa dengan dunia penuh kesenangan,bisa dansa dengan musik keras,pesta kembang api,liburan musim panas,hidup dengan beba ,pasti mereka semua akan teriak ngeri,nangis ingin pulang,manja ,merengek ,mengeluh karena tidak suka keadaan idi Palestina yang penuh kengerian di setiap sudutnya, juga gadis remaja Israel pun kupikir juga akan begitu. Lantas mengapa mereka membiarkan kami merasakan hal ini?
Aku ingin sekali jadi warga Amerika, mereka kaya, bebas,dan tentu saja american dream yang seperti surga ,aku pikir aku akan bahagia jika ditakdirkan menjadi seorang Amerika.
Dari kecil aku sangat benci dengan tempat tinggal ku ini. Aku ingat betul saat kami sedang bermain, aku dan teman-teman sebayaku sedang bermain di trotoar jalan raya. Tiba-tiba saja para tentara Israel datang mendekati kami, tanpa alasan yang aku sendiri tidak tahu apa sampai sekarang mereka menculik 2 temanku kemudian aku tidak pernah melihatnya lagi sampai detik ini, padahal kasihan sekali mereka berdua adalah kakak beradik yang yatim piatu.Padahal mereka sangat cerdas, orang tuanya juga dulu seorang cendekiawan sungguh malang. Dan saat itu termenung mengapa tempat tinggal kami bahkan tempat bermain kamipun tidak luput dari serangan beringas mereka. Kami hanya anak kecil. Apa yang mereka harapkan dari kami?

Aku bertanya kepada ibu, bagaimana aku harus bertahan dalam kondisi seperti ini? Ibuku menjawab, nak kuatkan imanmu, ingatlah tuhan mu, percayalah akan agamamu dan patuhi. Sesungguhnya kita ini sedang berjuang di jalan Allah. Kita menjadi wakil bagi umat muslim seluruh dunia untuk menjaga agama kita agar tidak dikuasai mereka. Ikutlah berjuang nak,teruslah belajar dari apa yang kamu lihat, Allah menciptakan alam ini dengan segala isinya penuh dengan ilmu pengetahuan, maka pelajarilah dengan baik, bacalah al-quran maka kelak kamu akan mengetahui mengapa kita semua harus berjuang disini. Ilmu yang kamu dapat dari Allah akan membuat kamu menjadi muslim yang kuat dan cerdas, dengan itu kamu membantu kami semua berjuang nak, ayah kamu bisa kamu bantu dalam jihadnya.

Berikut dua ayat yang menjelaskan tentang para Zionis

“dan kami telah tetapkan bagi Israil dalam al-kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (Q.S. Al-Isra:4)

“dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua,(kami datangkan orang-orang Islam dibawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam Masjid (Al-Aqsa),sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama ,dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai.” (Q.S Al-Isra:7)

Berikut ayat-ayat dari Surah Al-Ma’idah ayat 21-26 tentang Palestina:
21. “ Wahai kaumku masuklah ke tanah suci(Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu ,dan janganlah kamu berbalik kebelakang (karena takut kepada musuh).nanti kamu akan menjadi orang yang merugi.”
22. “Mereka berkata,”wahai Musa! Sesungguhnya didalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam ,kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya.Jika mereka keluar dari sana niscaya kami akan masuk.””
23. “Berkatalah dua orang laki-laki diantara mereka yang bertakwa ,yang telah diberi nikmat oleh Allah ,”serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah,Jika kamu orang-orang yang beriman.””
24. Mereka berkata,”wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih didalamnya,karena itulah pergilah engkau bersaa tuhan mu dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) disini saja.””
25.”Dia (Musa) berkata,”Ya Tuhanku,aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang fasik itu.””
26. “Allah berfirman,”(Jika demikian),maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun,(selama itu) mereka akan mengembara kebingungan dibumi. Maka janganlah engkau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.””

Hari demi hari aku belajar seperti apa yang disampaikan ibu. Akhirnya aku paham mengapa ibu menyuruhku hal-hal itu. Allah meberiku takdir terlahir sebagai anak Palestina bukan tanpa sebab atau sekedar acak. Ia membuat ku spesial, menjadi hamba Allah yang luar biasa. Menghargai agama dan berjuang karenanya. Mungkin remaja lain tidak mengerti bagaimana rasanya berjuang bagi agamanya,keluarga dan tanah kelahiran. Bagaimana kami dianggap spesial oleh zionis ,  kami di buru habis-habisan kemudian membunuh , anak kecil seperti 2 temanku seorang yatim piatu tergolong cerdas yang kelak akan menjadi orang cerdas palestina yang akan menyerang mereka akan dihabisi, tidak memberi pendidikan kepada kami,membuat kami miskin,dan lain-lain, itu karena mereka takut. Mereka lemah ,mereka membuat kami lebih lemah dari mereka.Menguasai lalu mengahancurkan kami sehabis mungkin itulah yang diinginkan. Ilmu yang diajarkan ibu, ilmu yang kami dapat dari sekitar bisa kami gunakan untuk berjuang membela tanah tercinta kami.  Dan soal mimpi-mimpi ku untuk menjadi seperti Israel dan sekutunya sudah aku lupakan, bahkan aku sangat bersyukur tidak menjadi mereka. Surga mereka hanyalah semu dan sesaat seperti yang aku peajari di agamaku, inshaaAllah surgaku dan orang-orang Palestina lainnya untuk abadi  dan kelak ujung benang yang kami cari dan kami perjuangkan menuju kedamaian abadi dan kami kekal didalamnya dengan penuh rasa ketentraman dan kebahagiaan karena kami percaya. Aamiin ya Rabbal Alamiin.


Written by Tiara Alvionita Suwarno
Hamba Allah yang tak kunjung pintar

Rabu, 04 Juni 2014

A late simple gift for your birthday

Betapa sedihnya aku harus tetap tegar berdiri di tengah debaran ombak yang keras dan aku harus tetap stabil disana. Aku bukanlah batu karang yang sekuat itu, aku juga bukan baja. Aku hanya segumpal daging yang bisa dimakan ulat kapan saja tanpa aku tahu sebelumnya. Tapi aku dipaksa tegar oleh diriku sendiri. Demi dia yang sangat ku cinta. Dia tidak elok laksana terangnya bulan purnama, namanya juga tidak harum seharum setangkai melati, dia juga tidak begitu banyak harta. Tetapi dia istimewa, cintanya juga tulus kepadaku. Aku tahu walapun ia tak bilang. Tetapi aku selalu mendengar bisikan hatinya yang selalu menyebut namaku ketika aku tidak ada disana saat larut malam,aku juga mendengar doanya dimana aku disebut disana,aku mendengarnya setiap kali kaki ku melangkah ,menuntut ilmu,mencari rejeki tuhan, bermain,jalan-jalan dan segalanya. Dia istimewa walaupun dia bukan seorang ratu. Aku ingat ketika aku masih seumur jagung dan dia selalu mendendangkan sebuah lagu nan indah sebagai pengantar tidur ku. Sungguh, aku kira itu surga ternyata dia. Kemudian aku bertumbuh laksana pohon kecil yang telah siap membesar menjadi tempat berteduh banyak orang dari terik matahari yang bisa menyakiti mereka,namun ia tetap berada di sampingku,terutama di hatiku. Kemudian aku berkata kepada tuhan "Allah, jagalah dia sebagaimana ia menjagaku ,sayangi dia sebagaimana ia menyayangiku diwaktu kecil" Karena dia istimewa dan cinta pertamaku sejak aku lahir, orang yang pertama kali mengorbankan hidupnya untukku. Dan ombak itu yang menghantamku mati-matian agar aku kalah terhadap dunia akan aku hadapi. Ia istimewa, salah satu alasan bagi segumpal daging ini untuk terus berjuang melawan walaupun sadar aku lemah, namun karenanya aku berjanji akan lebih kuat dari batu karang dan baja.

Kamis, 18 Juli 2013

Cinta Bunga Matahari


Ini sebuah kisah dari seorang gadis. Bernama Piccacello. Kisahnya menceritakan sebuah kisah indah akan cinta.

Piccacello lahir disebuah kota indah di negeri asia 4 musim dengan sejuta penduduknya yang memiliki perilaku ramah terhadap sesama, hanya segelintir orang yang bersikap seperti binatang yang belum jinak, untungnya tidak banyak.

Dikota itu Piccacello menghabiskan masa kecilnya, melewati musim semi, gugur, dingin dan panas ia selalu bermain-main dibawahnya.. Tidak sendiri, melainkan bersama anak laki-laki yang satu sekolah dengannya, Rilo. Ya, Piccacello senang sekali bermain dengan anak itu, sikapnya yang baik terhadap anak perempuan, humoris, walaupun kadang Piccacello merasa kesal karena tak jarang ia diganggunya. Dan mereka menghabiskan setiap musim dengan bersama.

Ribuan musim telah berlalu. Gadis kecil yang kepalanya selalu ditata seperti buntut kuda di kanan dan dikiri sisi kepalanya kini menjelma menjadi perawan dengan rambut yang di biarkan bebas tanpa terikat yang mempesona, banyak pria yang mengagumi keindahannya, tidak hanya kemolekan fisik tetapi hati, ia pintar, tetapi hatinya tak pernah sekalipun menjadi tinggi, hatinya selalu berpijak pada tanah beriringan dengan kakinya, darinya maka setiap ia melangkah ia memperlakukan setiap yang terjadi dengan hati. Namun, tak ada satupun lelaki yang mengaguminya yang bisa mengambil hatinya.
Dibawah mentari musim panas ia berdiri. Tiba-tiba ia rindu akan sosok anak lelaki dengan baju kodok yang sering ia gunakan.
“Dimana Rilo kini? Aku merindukannya.”
Tak ada orang yang tahu selain dirinya dan Tuhan.. Namun, tanpa disengaja ada saksi bisu yang mengetahui yaitu mentari senja... Sesungguhnya tahu bahwa hati Piccacello telah dimiliki Rilo, maka dari itu mengapa tak ada satupun lelaki yang bisa menarik hatinya.

Piccacello jatuh cinta kepadanya sejak hari terakhir sebelum akhirnya ia tak melihat Rilo lagi. Waktu itu Piccacello terpeleset kemulut jurang karena harus mengambil bunga matahari yang tertiup angin miliknya yang ia telah petik dikebun milik Paman Ben. Dan sambil menangis Rilo menolongnya, kesana-kemari anak laki-laki itu mencari sesuatu untuk menarik Piccacello. Dan ia mendapatkan ranting pohon yang memiliki panjang sepanjang tangan orang dewasa. Dengan sekuat tenaga ia menarik temannya itu agar selamat.

1.....2.......3.....HAP !

Dapat !

Piccacello jatuh tepat diatas badan Rilo yang terentang. Piccacello melihat sorot matanya yang kecoklatan berbinar-binar digenangi air mata karena menangisinya. Tubuhnya yang hangat segera ia rasakan. Segera Rilo memeluknya sambil menangis haru karena sahabatnya selamat dan berharap mereka akan terus bermain bersama selamanya.
Dan saat itu Piccacello jatuh cinta.
Tetapi mengapa disaat ia jatuh cinta ,lalu lelaki yang di cintainya pergi?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mimpi Piccacello tercapai.

Beasiswa Eropa ia dapatkan untuk program Sarjananya. Perancis.

Kota sejuta keindahan, mulai dari bangunan-bangunan tua dengan artistik yang memukau mata, pemandangan yang melatarbelakanginya dan tentu saja Eiffel tower yang selain sebagai simbol kota Paris juga memiliki atmosfer romantis bagi para sejoli-sejoli yang dalam masa jatuh cinta.
Musim dingin....
Dengan baju musim dinginnya berwarna Pink dengan hiasan bunga sakura di sakunya ia berjalan menyusuri pinggir-pinggir kota perancis dengan kamera ditangannya ia mengambil gambar yang ia anggap unik dan indah.
PRAAAANNGGG !!!
Tak sengaja ia menabrak tempat sampah dari alumunium yang isi nya sedikit sehingga kalau jatuh suaranya terdengar kencang disekitarnya, muka putihnya memerah ,mata semua orang disana tertuju padanya. Dengan sigap ia segera menegakan kembali tempat sampah itu sambil tersenyum paksa kepada beberapa orang yang sedang melihatnya.
GUBRAAAAK !
MALU SE-MALU-MALU-NYA ! Ia terpeleset es dari air yang membeku karena dinginnya musim salju.
Sebuah tangan yang kulitnya berwarna coklat gelap muncul dihadapan wajahnya mengulurkan bantuan, seakan ada malaikat yang berusaha menariknya terbang agar ia tidak perlu melihat muka orang-orang yang mungkin sudah geli melihat dirinya. Tanpa peduli itu tangan siapa Piccacello meraihnya dan berdiri lalu menarik paksa orang yang membantunya lari dari tempat itu.Ditujunya kesebuah restoran asia dengan penghangat ruangan yang membuat pengunjungnya merasa nyaman.

“Kau gila? Bagaimana kalau aku ada urusan lain penting diluar sana? Sedangkan kau mengajakku lari dan membawaku ke tempat ini. Memang kau siapa?” gerutu lelaki yang tampak seumuran dengan Piccacello.
“Yaaah aku hanya malu pada mereka makanya aku lari, tak sengaja aku menarik tanganmu dan membawa mu kemari aku terlalu malu tadi. Ya, anggap saja makanan ini sebagai tanda terimakasih atas pertolongan mu barusan.”
“Aku rasa kau harus menambah makanan ku lagi karena aku akan menolongmu untuk yang kedua kalinya.”
“.......????.”
Pria itu beranjak dari sofa restoran dan kembali dengan kotak P3K milik restoran. Dan ia membenahi luka di pelipis kanan Piccacello.
Piccacello terkejut, kali ini ia malu,bukan karena orang-orang yang melihatnya tetapi malu dengan pria itu karena sangking menahan rasa malu tadi karena menjatuhkan tempat sampah dan terpeleset ia tidak sadar bahwa pelipis nya berdarah dan kulitnya terlepas.
“Aku tidak merasakan sakitnya. AWW!”
Pria itu hanya tertawa kecil melihat tingkah laku aneh wanita itu.
“Namaku Piccacello”

Mata tajam pria itu langsung terpaku pada wajah Piccacello.”Apa benar?”  dalam hatinya bertanya-tanya.
Ia segera sadar dan cepat-cepat membereskan luka Piccacello lalu pergi dari restoran dengan meninggalkan Piccacello dan makanan yang telah dipesan. Lalu ia pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari gereja 25 meter dari restoran.
Keesokan harinya ia berjalan disekitar taman Eiffel tower, mencari-cari sesuatu. DAPAT! Dengan bersembunyi dibawah tudung mantel musim dinginnya dan ditutupi masker flu ia memperhatikan dan mengikuti sesosok wanita yang ia kenal kemarin. Piccacello.

Dan 2 bulan kemudian. Benar. Semuanya telah ia ketahui

Perayaan tahun baru kota........
Pada momen ini , telah tiba saatnya.
“Hai, kau bisa ikut denganku?” Tiba-tiba  pria yang menggunakan jacket merah muncul dibelakang Piccacello yang saat itu sedang mengetik tugas kuliah direstoran khas makanan Perancis. Pria itu sudah hafal betul jadwal-jadwal Piccacello berada.
“Hai kau! Mau apa kau kemari? Bagaimana kau tahu aku disini? Kau ini pria macam apa meninggalkan gadis yang tengah luka dengan makanan-makanan yang kau pesan tapi tidak kau makan? Apa kau ini gila dan apakah”
Tanpa membalas pertanyaan dan mebiarkan Piccacello berkoar lagi ia segera menariknya dengan paksa dan mengajaknya kesebuah tempat sepi namun indah. Sebuah bukit dimana pemandangan malam tahun baru kota tersebut terlihat.
“Apa yang kau lakukan? Kurasa kau benar-benar gila !.” Gerutu Piccacello sambil berusaha menghubungi police call center.
Dengan dahi yang mengkerut pria itu mengambil handphone Piccacello dan memasukkannya kedalam sakunya.
“Jadi kau ini perampok?.” Lagi-lagi Piccacello menuduh.
Pria itu menarik tangan Piccacello dan memaksanya menghadap timur. Tiba-tiba.......

JEDAAAAAAARRRR! DAAAAAR! DARRRRRR!

Kembang api yang sangaaaat indah yang pernah dilihat Piccacello ia sama sekali belum melihat kembang api seindah ini.
Pria itu berlutut dihadapannya.

Wahai wanita dengan pipi merah bila sang surya menyorotnya
Bibirnya yang selalu bergetar karena ia tak pernah kuat dengan dinginnya musim dingin
Sangat menyayangi Rillakuma kecil dengan rajutan sweater ditubuhnya
Mencintai bunga yang tumbuh dekat biasanya bermain

Bunga matahari dan sakura yang tumbuh saat semi tiba
Ia mengagumi
Namun, akulah yang lebih mengagumi sesosok pengagum itu
Jatuh cinta itu muncul karena Bunga Matahari yang baru saja di petiknya


Setelah itu aku berpisah dengan bunga itu
Kesebrang samudera tanpa ia tahu aku kemana
Mungkin ia merindukanku sebagai sahabatnya
Mungkin ia merindukanku karena pengisi hatinya yang ia cintai entah dimana. Ha ha.. Aku mengigau

Kini aku menemui bunga itu kembali
Aku tidak tahu bagaimana bisa tetapi ia disini, di depan mataku
Mungkin bunga itu tertiup angin dan ia terpontang-panting didalamnya dan akhirnya jatuh di pelukanku
Dimana angin itu adalah takdir


Saat aku bertemu dengannya mungkin sudah tiba
Mengungkapkan apa yang mennjadi rahasia
Memang dia sahabatku,tapi aku mencintainya
Tinggal jawabannya apakah bunga itu semakin mekar dan beraroma indah atau ia menjadi jering dan kelopaknya gugur dengan batang yang merunduk

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahai anak laki-laki bodoh
Bunga yang kau cari merindukan mataharinya
Menjadi tak punya teman bermain disaat musim panas
Bunga itu hampir saja layu karena matahari tak muncul

Karena matahari itu bunga akhirnya selamat
Hampir mati karena harus jatuh dari tempat tinggi

Laksana malaikat ia selalu muncul menolong
Termasuk disaat bunga tak mengenal mataharinya

Mungkin termasuk aku jatuh cinta melihat matahari itu
Selalu memimpikan kehidupan dongeng saat purnama menemani lelapnya
Dan pangeran itu
Adalah anak laki-laki bodoh yang hilang bagai ditelan malam

Aku jatuh cinta padamu..................

Akhirnya mereka bersatu, dua sejoli yang saling mencintai dari sahabat lalu menjadi cinta.
Aneh... seperti cerita dongeng putri impian, tapi inilah kisah cinta Piccacello dan Rilo , dimana takdir itu nyata dan seperti bunga yang tidak akan pernah hidup tanpa matahari. Bila ini mimpi ini adalah mimpi terindah bagi Piccacello.
Sebuah cinta bunga matahari.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PSSSSSSSSTTTTTTTDAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRKRETEKKRETEK
DAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
“TIDAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!”
Kembang api tahun baru yang dahsyat baru saja mengenai tubuh Rilo, kembag api itu salah sasaran ia tidak meledak dilangit tetapi menuju ke bukit tepat Rilo berdiri.
Tubuh Rilo terbakar rambutya sudah seluruhnya terbakar. Penanggung jawab acara tahun baru yang menyalakan kembang api itu untung melihat bahwa kembang apinya salah sasaran dan ia dan tim penjagaan dari Fire Rescue segera dengan sigap menuju puncak bukit. Sungguh terkejut bahwa acaranya membakar  korban. Tim pasukan penyelamat memadamkan api di tubuh Rilo dan membawanya kerumah sakit.
Rilo harus di amputasi  kedua kakinya dan matanya mengalami luka bakar yang cukup parah sehingga ia buta.
Rilo telah mendapat donor mata sehingga ia melihat kembali walaupun tetap saja kakinya tak bisa kembali, ia tidak peduli yang jelas ia bisa melihat, melihat untuk bunganya yang tubuh mekar dengan indahnya. Dan ia ingin sekali segera menemuinya
Ketika ia mencoba duduk dikasur rumah sakit untuk memanggil suster mengambilkan kursi rodanya sebuah surat dengan ditempelnya bunga matahari yang layu di muka amplop. Dibacanya:
Kini saatnya sekuntum bunga memberikan tanda jasanya kepada matahari yang tanpa pamrih memberi kehidupan kepada bunga karena matahari tersebut mencintainya. Karena bunga tersebut juga mencintai matahari.
Bunga yang ditempel di amplop adalah bunga matahari yang hampir hilang dari genggaman Piccacello lalu diselamatkan oleh Rilo
Piccacello meninggal dunia karena mengalami gagal operasi. Berniat untuk membiarkan matahari agar tetap melihat dari atas langit indahnya dunia tetapi takdir berkata lain. Mungkin saatnya angin takdir yang akan menerbangkan mentari ke surga untuk jatuh dipelukan sang bunga suatu saat nanti. Yang jelas ia percaya cinta mereka cinta bunga matahari.


©originaly shared and wrote by Tiara Alvionita Suwarno